Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis
Dengan asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi
Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua
sahabat Rasulullah yang mulia.
Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi)
ke langit, (QS. 14:24)
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata :
” Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari
golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari
luar : “ Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk,
karena kalian membutuhkanku ”. Rasulullah SAW bertanya kepada para
sahabat :” Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?”. Para sahabat
menjawab , ” Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ”. Rasulullah
berkata : “ Dia adalah Iblis yang terkutuk – semoga Allah senantiasa
melaknatnya”. Umar bin Khattab r.a. berkata :” Ya, Rasulullah, apakah
engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?”. Nabi SAW berkata pelan :”
Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk
mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan ?.
Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan
Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan
dia sampaikan kepada kalian ! ”.
Ibnu Abbas berkata : “
Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami.
Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata.
Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti
rambut kuda, kedua kelopak matanya memanjang , kepalanya seperti kepala
gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring
babi, kedua bibirnya seperti bibir macan /
kerbau . Dia berkata, “ Assalamu ‘alaika ya Muhammad, assalamu ‘alaikum ya jamaa’atal-muslimin
”. Nabi SAW menjawab :” Assamu lillah ya la’iin AKU telah mengetahui,
engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis”.
Iblis berkata :” Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa .”
Nabi SAW berkata :” Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?”.
Iblis berkata,” Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang
Maha Agung, ia berkata kepada-ku ‘Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu
untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja.
Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan
rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu
mereka. Engkau harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan
kepa-damu’. Allah SWT bersabda,” Demi kemulia-an dan keagungan-Ku, jika
engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku
jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu
karena bencana yang menimpamu”. Wahai Muhammad, sekarang aku datang
kepadamu sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau
inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan
kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku.
Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang
menimpa diriku”.
Rasulullah kemudian mulai bertanya :” Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?”.
Iblis menjawab :” Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah
yang paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu”.
Rasulullah SAW :” Siapa lagi yang kamu benci?”.
Iblis :” Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT”.
Rasulullah :” Lalu siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang Alim dan Wara yang saya tahu, lagi penyabar”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran”.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang miskin yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya “.
Rasulullah :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada
makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke
dalam golongan orang-orang yang sabar “.
Rasulullah :” Lalu, siapa lagi ?”.
Iblis :” Orang kaya yang bersyukur “.
Rasulullah bertanya :” Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?”.
Iblis :” Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal”.
Rassulullah :”Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?”.
Iblis :”Aku merasa panas dan gemetar”.
Rasulullah :”Kenapa, wahai terlaknat?”.
Iblis :” Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali
sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat”. Rassulullah
:”Jika mereka shaum ?”.
Iblis : ” Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa”.
Rasulullah :” Jika mereka menunaikan haji ?”.
Iblis :” Saya menjadi gila”.
Rasulullah :”Jika mereka membaca Al Qur’an ?’.
Iblis :’ Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api”.
Rasulullah :” Jika mereka berzakat ?”.
Iblis :” Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua”.
Rasulullah :” Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?”.
Iblis :” Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan
menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat
disenangi makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai
penghalang antara dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat,
Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?”.
Iblis :” Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam”.
Rasulullah :” Apa pendapatmu tentang Umar ?”.
Iblis :” Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya”.
Rasulullah :”Apa pendapatmu tentang Utsman ?”.
Iblis :” Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya”.